Sepertinya
kita perlu mengambil jeda. Sebentar saja
Menyandarkan
punggung-punggung kelelahan
Menginsyafkan
perut-perut kekenyangan
Meluruskan
niat-niat kesesatan
Membasuh
wajah-wajah keangkuhan
Sebentar
saja.
Lupakan
hingar bingar itu
Kita
rengkuh doa dalam sepi
Merasakannya
terbang mengelilingi sang bumantara
Lalu berakhir
di pelupuk mata malam
Sebagai
deklarasi lemahnya Al Insan
Sebentar
saja
Menangis
lah sejadi-jadinya
Menyesal
lah sedalam-dalamnya
Untuk dunia
yang terlalu diagung-agungkan, digaung-gaungkan
Setelah
itu
Biarkan
tawakkalmu mengalun dalam tidur
Melebur
ragu, membentuk kepasrahan yang utuh
Bukan. Bukan
pada sesiapa
Bukan manusia,
pun bukan malaikat
Tapi pada
Ia, Yang Maha Kuat
Tidak mengantuk,
tidak pula tidur
Yang Malu,
manakala tidak mengijabah doa-doa hambaNya
Maka masihkah
ragu meliputi raga mu?
No comments:
Post a Comment
Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')