Monday, January 18, 2010

Gadis Kecil dan Kotak Emas

Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado. Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang ayah. Ini untuk ayah,” kata anak gadis itu. Sang ayah pun akhirnya tak jadi marah.

Namun ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya. “Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!”. Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.” “Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya. “Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak perempuan itu. Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.

Orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.

Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita.

Cinta adalah hal yang indah dan berharga dalam hidup ini..

*dicopas dari blog tetangga..semoga bisa menginspirasi teman-teman*

Sunday, January 10, 2010

Terima Kasih...Agus..!!

Tak ingat siapa nama lengkapnya. Bocah laki-laki pengayuh sepeda kelas satu SMP.. :) Pertama kali kenal waktu dia mengadu dan menyampaikan aspirasi teman-temannya di SD yang tidak kebagian sikat gigi…:D.. (merasa bersalah sekali sama mereka..). Kalau diliat-liat Agus memang anak yang dijagokan sama teman-temannya, bisa dibilang dia itu bos di komunitasnya B-).. Kesan pertama waktu liat “Nih anak sekolah atau pemain bola..??” Pokoknya si Agus mirip sekali dah sama anak nakal pada umumnya…ditambah lagi ternyata dia tinggal di dusun tempat kelompokku akan melakukan intervensi… jadi tambah takut sama anak ini. Tapi ternyata……penilaianku salah, salah besar..! Makanya jangan nilai orang dari penampilan luarnya saja. Terkadang penampilan itu bisa menipu.. Anak yang dikira slengean itu ternyata memberikan banyak kontribusi pada program intervensi kami. Nah ini dia aksinya Agus pahlawan Kampong Toa…:)
Agus pada saat pembuatan tempat sampah sederhana percontohan

Kalo yg ini waktu pelatihan composting

Laskar pemimpi…. Agus and the gank_^
Walaupun seringkali tak mengerti apa kata-katamu karena tiap kali bicara pasti yang keluar dialeg Makassar, walaupun kadang kau tak mau meminjamkan sepedamu, dan walaupun kau pernah menakut-nakutiku dengan anjing tetanggamu….dari lubuk hati yg dalam kami ucapkan terima kasih Agus telah menjadi pahlawan kami.. Semoga bertemu lagi di PBL III… **