Saturday, May 17, 2014

Titipan-Titipan



Satu hal yang mesti senantiasa kita perbaharui dalam ingatan. Bahwa, akan datang suatu masa yang menghampiri dan mendekati kita. Menepuk bahu, lalu ia biarkan kita berbalik ke arahnya. Membelai lembut rambut kita, semata-mata agar kita menyadari kedatangannya.

Ia, akan meminta kembali semua yang dulu ia titipkan pada diri kita. Lalu tanpa kompromi, ia menagih kerelaan dan keikhlasan kita melepas titipan-titipan itu. Maka, tak sedikit orang yang akan merasa kehilangan, merasa ditinggalkan titipan, lalu perlahan merasakan sedikit demi sedikit penyesalan. Menyesal, mengapa tidak sedari dulu titipan itu dijaga sebaik-baiknya, agar baik pada saat waktu pengembaliannya.

Maka titipan-titipan itu, mari kita jaga dengan sebaik-baik penjagaan, sebaik-baik kemanfaatan. Ciptakan kekebalan yang mumpuni agar kita tetap bertahan terhadap rasa pedih. Kelak, jika masa itu tiba, menghampiri dan mendekati kita, rasa pedih yang dulu terasa, bukan lagi kesia-siaan yang hampa. Sebab, titipan-titipan itu telah menjelma menjadi berkas cahaya yang menuntun jalan pemiliknya menuju kenikmatan yang nyata.

Thursday, May 1, 2014

Monolog Pagi



Mengurus kode etik penelitian itu memberi banyak analogi tentang hidup. Kamu diajarkan banyak hal. Bahwa hidup itu tak jauh-jauh dari berusaha, merevisi, menanti, bersabar, dan tawakkal. 

Kamu, tidak semua yang kamu lakukan dan usahakan itu benar adanya. Sewaktu-waktu kamu perlu merevisi beberapa hal. Mungkin revisi ini akan menyita sedikit waktumu, meminta sedikit tenagamu. Tak penting seberapa kali revisi itu kamu lakukan. Yang penting adalah, kamu mampu menemukan dan memahami kebenaran setelah revisi itu. Kamu, akan menjadi lebih baik.

Kamu, dengan segala pradugamu yang menari di kepala, mesti memahami. Bahwa, tidak semua hal cukup dengan hanya diduga saja. Beberapa hal, tidak akan kamu pahami dengan baik sebelum kamu melakukan, merasakan. Petik hikmah yang masih berembun. Kamu, akan menjadi lebih baik

Terkadang, keinginanmu yang bisa terselesaikan dengan cepat agar dapat berpindah mengurus hal yang lain bisa saja bukanlah yang terbaik menurutNya. Di sini kamu diajarkan kesabaran. Kamu mesti memahami, bahwa sabar sejatinya tidak berbatas. Kamu, akan menjadi lebih baik.

Orang-orang di sekitarmu berhamburan memberi hikmah. Ada kamu yang menanti, dia yang sudah bergerak, kemudian ada mereka yang menunda-nunda kesempatan waktu luang.  Yang berhamburan itu semata-mata mengajarimu bahwa tidak semua orang mampu menghargai nikmat waktu. Mungkin hanya sedikit. Maka jadilah yang sedikit itu. Kamu, akan menjadi lebih baik. 
Semuanya akan mengingatkanmu kembali bahwa yang terjadi dan yang akan terjadi berada di bawah pengawasanNya. Tidak ada setetes embun yang jatuh begitu saja. Sama halnya dengan tidak ada usaha, sabar, dan tawakkal yang berlalu begitu saja. Ia sedang merancang sesuatu yang terbaik untukmu. Dan kamu, tinggal meyakininya saja dengan seluruh jiwamu. Kamu, akan menjadi lebih baik.

Selamat pagi, untukmu. Semoga kebaikan senantiasa meliputi hari-harimu.