Satu hal
yang mesti senantiasa kita perbaharui dalam ingatan. Bahwa, akan datang suatu masa yang menghampiri
dan mendekati kita. Menepuk bahu, lalu ia biarkan kita berbalik ke arahnya. Membelai
lembut rambut kita, semata-mata agar kita menyadari kedatangannya.
Ia,
akan meminta kembali semua yang dulu ia titipkan pada diri kita. Lalu tanpa
kompromi, ia menagih kerelaan dan keikhlasan kita melepas titipan-titipan itu. Maka,
tak sedikit orang yang akan merasa kehilangan, merasa ditinggalkan titipan, lalu
perlahan merasakan sedikit demi sedikit penyesalan. Menyesal, mengapa tidak
sedari dulu titipan itu dijaga sebaik-baiknya, agar baik pada saat waktu
pengembaliannya.
Maka titipan-titipan
itu, mari kita jaga dengan sebaik-baik penjagaan, sebaik-baik kemanfaatan. Ciptakan
kekebalan yang mumpuni agar kita tetap bertahan terhadap rasa pedih. Kelak,
jika masa itu tiba, menghampiri dan mendekati kita, rasa pedih yang dulu
terasa, bukan lagi kesia-siaan yang hampa. Sebab, titipan-titipan itu telah
menjelma menjadi berkas cahaya yang menuntun jalan pemiliknya menuju kenikmatan
yang nyata.