Tepat tanggal
30 Juni kemarin, balita fantastik ini genap berumur 18 bulan. Satu semester
lagi akan memperoleh gelar S3, meski abi ummi tidak begitu “mewajibkan” Ghaida
sampai S3. Hehe. Nah, sekarang saya ingin membahas kemampuan verbal Ghaida
sampai umurnya 18 bulan ini. Saya pribadi takjub dengan bagaimana bayi merekam
dan menyimpan kosakata dalam memorinya. Kata pertama Ghaida ucapkan hampir bersamaan
dengan jadwal pemberian MP-ASInya dan sampai umurnya 18 bulan ini, pertambahan
kosa kata yang bisa dia ucapkan lumayan pesat menurut saya. Alhamdulillah.
Kata-kata
yang sudah bisa diucapkannya sampai berkali-kali adalah:
Jatuh, sakit, air, Allah, Allahuakbar,
aamiin, haus, pohon, popok, sapu, makan, minum, abi, hp, pedis, baca, bobo,
pipis, balon, bola, yoyo, habis, duduk, nenen, kucing, gigi, pipi, mata, sepatu,
pintu, tutup, mana, baju, sudah.
Selebihnya,
dia bercakap dengan cara mengoceh. Beberapa instruksi juga sudah bisa
diterimanya. Misalnya: mencium &
memeluk abi umminya, melakukan gerakan shalat dengan baik seperti takbiratul
ihram, sujud, menggoyang-goyangkan telunjuk ketika duduk tasyahud, berdoa, memasang
dan membuka sepatu, menutup dan membuka pintu, mengambilkan hp abi/ummi, menunjuk
benda-benda yang disebutkan seperti air, popok, minyak telon, pohon, jam
dinding, rambut, hidung, mulut, gigi, telinga, pipi, perut, jenggot abi, wajahnya,
wajah abi/ummi di bingkai foto, membuang kertas di tempat sampah, mengoceh
(membaca,red) ketika memegang mushaf dan buku, dll.
Begitulah
cara kami merekam dan mengevaluasi perkembangannya. Harapan saya 1 semester ke
depan adalah menambah koleksi buku anak dan rutin memperdengarkan murattal anak.
Semenjak sudah bisa jalan di umur 11 bulan, dia tipikal anak yang diam jika
sudah tidur. Membacakannya buku dan melihat video tahfizh Qur’an di youtube adalah
salah satu kegiatan yang bisa membuatnya duduk diam dan memperhatikan. Semoga dimudahkan.
Abi, ummi, Ghaida dikuatkan :)
Bismillah.