Sunday, June 26, 2011

Tentang ‘Senyum Terindah’

Suatu hari dalam hidupmu, perlahan namun pasti jiwa yang sedang merasuk dalam tubuhmu, mengalir di setiap pembuluh darahmu, dan menyimpan energi dalam tiap balutan nafasmu akan diminta kembali oleh Sang Pemilik. Siap atau tidak, hal tersebut adalah sebuah keniscayaan. Keniscayaan yang kau takkan bisa lari darinya. Seberapapun usahanya dirimu menghindar, ia akan menemukanmu sampai di sudut terkecil pun di dunia ini. Tanganmu yang kuat mencengkeram, kakimu yang kuat berlari, sampai pikiranmu dan letusan-letusan idenya akan lenyap sekejap mata. Saat itu, kau akan melihat betapa orang-orang di sekitarmu tak mampu menolongmu.

Lalu ?

Terserah kau, bagaimana akan menghadapinya. Sekarang, kau disediakan pilihan dengan macam rupa yang ditawarkannya. Tinggal memilihnya saja kemudian menancapkan rasa tanggung jawab di dalamnya.

Mumpung masih ada waktu, manfaatkanlah kedua tangan dan kakimu serta pikiranmu dengan sebaik-baik manfaat. Tenang saja, capek dan letihmu akan terbalaskan dengan balasan yang kau takkan mampu menjangkau wujudnya. Semoga saja pada akhirnya, mereka mampu mempersembahkan ‘senyum terindah’ di akhir perjalananmu.

Dan mumpung masih ada waktu, mari berusaha menggapai ‘senyum terindah’ itu.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian (dan amalan-amalan kalian)” (HR. Muslim)

Thursday, June 16, 2011

Carilah Hatimu !

Carilah hatimu di tiga tempat,

carilah hatimu sewaktu membaca Al-Qur’an

jika tidak kau temui, maka carilah ketika mengerjakan shalat

jika tidak kau temui, maka carilah ketika duduk tafakkur mengingat mati

dan jika kau tidak temui juga, maka berdoalah kepada Allah pinta hati yang baru

karena hakikatnya, pada ketika itu engkau tidak mempunyai hati.

(Ibnul Qayyim al Jauziyyah dalam Al-Fawa’id)