Monday, June 18, 2012

Tentang Sesosok


Kemarin, sosoknya terlihat begitu sedih. Sampai-sampai ia melewatkan begitu banyak peristiwa yang berlalu begitu saja di hadapannya.

Tapi hari ini, aku mendapatinya sebagai yang paling bahagia.

Dan ketika serbuan tanda tanya menari-nari di atas kepala, maka jawabannya hanya pada soal bagaimana melalui kehidupan.
Kehidupan yag selalu punya cara yang terbaik membuat manusia mengerti bagaimana ia harus bersabar. Juga bersyukur.

Dan sosok itu, masih selalu menyimpan berjuta-juta rahasia kehidupan.

Yang akan diungkap satu per satu,
mengikuti takdir Tuhannya.

Melukis Rindu


Pada langitlangit kamar, aku belajar melukis rindu
Tahukah kau apa yang terlukis?
Ia persis seperti wajahmu
Yang menyelinap di mimpi di siang kadung

Kau, seperti tak utuh
Bentukmu, serupa abstrak yang nyata
Lalu, buruburu aku menghapusnya.
#

Suatu saat yang entah, aku akan bisa melukis baik wajahmu
Menorehkan tinta, dengan nuansa warnawarni. Sesukamu
Dan, membuang jauhjauh gerombolan penghapus itu.
Tuh, aku bisa kan?

Cermin

Laiknya doa-doa yang terbang ke langit, maka syukur pun perlu diperbaharui setiap hari.
Agar kelak, kita manusia tak terjebak dalam ruang keegoisan yang hanya sekedar fasih menuntut ini itu.
Mari perbaharui syukur kita,
Setiap hari. Berkali-kali.