Monday, October 25, 2010

A Little Piece of Ground

TERIAK-nya nanti saja

Bagaimana kalo kita break dulu?

Kita nikmati secangkir coklat panas dan sepiring kue kering buatan ibuku

Setelah itu berteriaklah sekencang-kencangnya

Kemudian MENGHILANG.**

Saturday, October 16, 2010

Burlian...

"Kau tahu, Burlian? dialah yang mengalahkan raja-raja hebat dunia. Menggerus gunung menjadi rata. Membuat daratan menjadi lautan. dialah sang waktu" -Wak Yati-

"Kau tahu apa yang menyakitkan dari sekadar menjadi pekerja kasar? Yaitu ketika tidak ada yang menghargai apa yang kau kerjakan" -BakwoDar-

"Jalan ini tidak pernah berujung, Burlian... tidak pernah... jalan-jalan ini akan terus mengalir melewati lembah-lembah basah, lereng-lereng gunung terjal, kota-kota ramai, desa-desa eksotis nan indah, tempat-tempat yang memberikan pengetahuan, tempat-tempat yang menjanjikan masa depan... lantas jalan ini akan terus... terus menuju pelabuhan-pelabuhan, bandara-bandara... dan dari sana kau bahkan bisa pergi lebih jauh lagi menemukan sambungan jalan berikutnya mengelilingi dunia... melihat seluruh dunia, masa depan anak-anak kampung, masa depan bangsa kalian, masa depan kau yang penuh kesempatan, Burlian" -Nakamura-

"... Setiap kali kita memilih pemimpin, sejatinya kita bukan memilih orangnya, sejatinya itu hanya soal apakah kita mau dipimpin si A, si B, atau pilihan lainnya" -Bapak-

" Ah, setiap kali ada seseorang yang pergi... maka sejatinya yang pergi sana sama sekali tidak perlu dicemaskan. Dia akan menemukan tempat-tempat baru. Berkenalah dengan orang-orang baru. Melihat banyak hal. Dia akan menemukan petualangan di luar sana... sementara yang ditinggalkan... nah itu baru perlu dicemaskan” -Bapak-

-------------------------oOo----------------------------

Tuesday, October 5, 2010

Hobby Mojok (woot)?

Tidak boleh protes! Sekarang saya hobby mojok!

Akhir-akhir ini kalo tidak ada kuliah, saya paling suka berkelana sendiri. Berburu tempat mojok yang cocok. Yaa, hitung-hitung mengurangi sedikit kepenatan. Dosenku bilang, mahasiswa semester tujuh biasanya paling sering mengeluh, paling cepat stress, paling susah senyum, paling cepat kurus karena setiap hari harus naik turun tangga menghadap dosen pembimbing (pengalaman), dan paling cepat ngambekan. Sedikit-sedikit, maunya ke mall untuk menghilangkan stress katanya, tapi ujung-ujungnya stress juga gara-gara kehabisan uang..(doh). Tapi jangan su’udzon dulu (yang su’udzon pasti mengerutkan dahi), tempat mojok saya toko buku kok . Kalo dulunya saya mengunjungi toko buku satu atau dua kali sebulan (itupun kalo sudah dapat kiriman), sekarang saya bisa ke toko buku tiga sampai empat kali dalam sepekan. Beli buku? Tidak juga. Biasanya, cuma satu kali beli bukunya (bukan buku penelitian dan metode-metodenya). Selebihnya baca-baca sinopsis buku saja. Itu juga yang bikin bingung. Tapi percaya atau tidak, rasa-rasanya ada semacam energi positif yang saya dapatkan setelah mengunjungi toko buku. Bisa dikatakan terapi mengunjungi toko buku efektif mengurangi kepenatan saya. Dibilang stress tidak. Saya cuma sedikit penat. Butuh ruang yang bisa memberikan inspirasi. Men-charge kembali energi supaya lebih semangat menyempurnakan proposal (skripsi). Dan saya mendapatkannya di tempat bernama toko buku. Mungkin karena semangatnya, saya terpikir sebuah judul skripsi tentang pengaruh terapi toko buku dalam mengurangi kepenatan mahasiswa semester tujuh… (LOL). Hari ini setelah kuliah, saya berkelana lagi dan mendapatkan dua barang hasil berburu setelah hampir dua jam mojok di toko buku. Belum dibaca seluruhnya. Tapi dari sinopsisnya lumayan bikin saya penasaran. “Eniwei, It’s Cairo Uncensored” dan “Sleeping Beauty Syndrome” akan jadi teman begadang malam ini. Oh iya, akhir-akhir ini saya sering insomnia, sekali lagi bukan karena stress ya, tapi cuma sedikit penat.. hihihi