Sunday, February 8, 2009

Ini Bukan Puisi

Yaa Rabb…

Sungguh sangat aneh…

Baru saja…

bibir ini tersenyum menyapa pagi, pagi yang kata orang adalah moment yang paling baik untuk memulai apa yang ingin kita kerjakan… dan aku percaya itu… sangat percaya

Baru saja…

semangat ini menggelora melangkahkan kaki menyusun kembali puing-puing dakwah yang sempat terabaikan,

Baru saja…

Tangan ini mengepal sembari meneriakkan takbir dan tahmid

Baru saja…

Pikiran ini melangkah jauh ke depan, ke masa dimana diri tak lagi memiliki beban, Karena tidak ada lagi yang bisa membebani pikiran dan jiwa

Baru saja…

Hati ini sampai ke momen paling indah dimana tak ada lagi kemunafikan, tak ada lagi ketidakikhlasan, dan tak ada lagi ketidakadilan.. yang ada hanya kedamaian, dan senyum bahagia orang-orang yang ada di sekitar kita

Baru saja…

Diri ini merasakan kegembiraan melihat anak-anak miskin, anak-anak tukang becak, anak-anak pemulung, anak-anak peminta-minta bersama dengan anak-anak para pemegang kuasa dengan bangganya menenteng buku-buku pelajaran sambil bernyanyi dan melompat-lompat menuju ke suatu tempat bernama sekolah

Dan,, baru saja

Kedua mata ini dengan jelas melihat kesibukan di setiap sudut tempat, di kota, di desa sampai ke dapur-dapur rumah tangga karena tak ada lagi yang bernama pengangguran, konon ia telah dimusnahkan dan disapu bersih oleh anak-anak tadi, ohh…ternyata mereka sudah besar

Tapi…… baru saja

Jiwa ini tersadar jikalau semua itu ternyata masih angan-angan yang berkecamuk dalam dada… yang entah kapan bisa bermetamorfosis menjadi nyata.