Sunday, January 13, 2013

Randomisalki



Semenjak memiliki akun di dunia perkicauan, refleks saja saya merasa kehilangan sesuatu ketika tidak menjenguk akun dalam sehari. Entah itu kehilangan berita, informasi, ataupun sekedar twit basa basi. Tetiba, rutinitas di kala sedang senggang menjadi sedikit bertambah dengan menjejali timeline dan segala hiruk pikuknya. Dari twit yang super serius, setengah serius, sampai yang pura-pura serius, semuanya seperti menu makanan yang menggelarkan daya tariknya masing-masing.

Saban hari, saya membuka daftar follower. Kemudian menemukan follower baru dengan nama akun Mohamed Salki. Oke, saya sengaja tidak menyamarkan nama aslinya. Takutnya ketika saya menyamarkan nama, maka essensi cerita saya kali ini akan hilang disapu badai (?).

Melihat namanya saja, saya mulai menahan ketawa. Pikir saya, mungkin orang ini takjub menemukan akun dengan nama yang sama dengannya. Tapi sekali lagi, kadang-kadang pikiran saya meleset. Dengan jari-jari yang mulai gemetaran, saya memberanikan diri membuka akunnya. Avatarnya memang masih gambar telur yang belum menetaskan gambar wajahnya. Mungkin saja ini akun baru. 

Setelah puas melihat avatarnya, saya membuka daftar follower nya. Nihil, tak ada orang yang saya kenali. Wajah mereka bukan wajah pribumi. Lebih mirip wajah orang khas timur tengah peranakan Eropa, atau sebaliknya (?). Setelah bosan melihat daftar follower nya, saya membuka daftar following nya yang mencapai ratusan. Refleks, saya beristighfar beberapa kali. Ternyata hampir semua akun yang ia ikuti memiliki nama yang sama. Tersusunlah dengan rapi akun-akun bernama “salki” di daftar itu. Mulai dari Salki Samir, Essalki Wijdan, Rachid Salki, Oussama Essalki, Khalid Salki, Yahya Salki, Salki Abdelhaq, Amirul Salki, Salki Sasmita dan masih banyak lagi salki-salki yang lain. Membacanya membuat saya hampir membanting mouse. Tapi hal itu urung saya lakukan setelah mendapati dua atau tiga akun perempuan di sana. Lagipula apa gunanya juga saya membanting mouse?

Intinya, saya kok merasa orang ini sangat lucu dan sedikit aneh dengan mengikuti akun-akun yang namanya sama dengan dirinya. Well, this is twitterland. Dunia kecil yang menetaskan sensasi yang besar.

Beberapa hari kedepan, mungkin saya akan mempertimbangkan untuk mengikuti balik akun Mohamed Salki ini. Kemudian memberikannya sebuah pertanyaan klasik:

"Brother, I’m Indonesian. Do you know what the meaning of Salki ?" :D

2 comments:

  1. Randomisalki.. Sy kira ini brand baru saingan nya mis*d*p :D

    Postingan kali ini benar2 Salki Mandraguna karena berhasil membuat diriku penasaran, membaca, dan komen... Ibarat dipelet (eh) hehe.

    Keep posting (thumb)

    ReplyDelete
  2. entah apa inspirasinya, tapi salah satu keunikan.. sekalian bikin komunitas saja..
    hampir nama saya dibawa-bawa..

    ReplyDelete

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')