Sunday, September 30, 2012

Separuh Minggat



Baiklah saya akan bercerita. Sejujurnya, sebulan ini saya sangat sibuk. Walhasil, paradigma saya mengenai waktu sangat berubah drastis. Betapa tidak, sebagai seorang mahasiswa baru yang punya kebiasaan buruk, maka sudah sewajarnya apatah lagi sekarang, saya mencoba mengeliminasi kebiasaan buruk itu. Sekarang saja, tatkala saya menulis tulisan ini, kebiasaan buruk saya sedang teraktivasi. Tepat di samping kiri saya, terbaringlah seonggok buku catatan bersampulkan peta Indonesia yang memuat deretan tugas saya pekan ini. Saya sudah menatapnya sekian kali namun inspirasi tak jua datang menghampiri (halah). Apa artinya?, maka dengan terpaksa saya melakukan lagi kebiasaan buruk itu, minggat dari tugas! (mohon jangan tepuk tangan!). Usaha pengeliminasian sia-sia.

Jika ditelisik lebih jauh, inspirasi bagi saya adalah hal yang mutlak perlu. Ibarat variabel, inspirasi adalah moderator variable, variabel independen kedua dalam suatu hipotesis yang diduga mempunyai dampak yang berarti terhadap hubungan variabel independen dengan  dependennya. Yang ini saya kopi dan tempel dari materi dosen. Dan memang seperti itulah kenyataannya. Ketika belum mendapat inspirasi, maka yang saya lakukan (biasanya) adalah membuka blog sendiri, blog orang lain, makan, berbaring, membuka file foto, sesekali membuka akun twitter, bersandar, dan memperhatikan orang lain yang ada di sekitar saya jika pada saat itu saya tidak sedang berada dalam kamar. Biasanya, 10-30 menit kemudian saya akan kembali konsen pada tugas. Setelah sebelumnya, saya telah ditanya sedang memperhatikan siapa oleh orang yang menangkap basah tingkah laku saya. Maka saya sangat bersyukur ketika Allah dalam salah satu firmanNya menyerukan agar kita hambaNya mengambil pelajaran dari apa yang kita pandang/lihat. Karena betul, bahwa inspirasi itu terkadang datang dari luar diri kita, dari apa yang kita lihat.

Ketika malam Minggu tiba, sontak saya merasa bahwa saya ini adalah orang yang beruntung, apalagi ketika malam minggu dan tumpukan tugas datang di waktu yang bersamaan, lalu keduanya sama-sama merengek menuntut haknya. Bagi sebagian orang, mungkin saja mereka lebih memilih untuk keluar merayakan malam minggu yang kesekian kalinya dengan…aduh jadi tidak enak. Dan saya, justru punya lebih banyak waktu untuk menatap seonggok buku catatan, mencari inspirasi, dan konsen mengerjakan tugas sambil ngopi-ngopi (sendiri). Hua, what a wonderful weekend.hihi. Tugas bisa selesai tepat waktu, dosa pun tak bertambah. 

Lalu kapan saya meliburkan diri? Mencari hiburan dan mengistirahatkan pikiran? Maka jawabannya adalah kapanpun saya bisa. Saya bukanlah tipikal orang yang mesti merencanakan jauh-jauh hari liburannya. Ketika saya lapar dan bisa makan, saya terhibur. Ketika saya melihat tingkah teman-teman di kelas, sungguh saya terhibur. Menghadiri majelis pekanan, luar biasa! rasa tenang langsung dari Allah, dikunjungi adik semata wayang, apalagi. Maka banyak sekali hal yang sebenarnya bisa membuat pikiran kita jauh merasa baik dari sebelumnya tanpa harus menambah kebencian Sang Pencipta. Hanya kita yang kadang tak mau memikirkan, masa bodoh dengan semua hal itu. Andai semut yang lewat bisa berbicara, maka mereka rela kok membentuk grup band dan menyanyikan lagu Noah yang separuh aku itu. *Lalalayeyeye. Peras-peras,jemur-jemur, guling-guling. Hukks! 

Maka pembaca yang baik hatinya, izinkan saya menutup cerita tengah malam ini dengan sedikit penggalan lagu Noah –Separuh Aku- yang konon tak lama lagi akan menjadi sebuah judul sinetron :D
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………

Salki, Salki. Bangun! Ah, rupanya dia sudah tertidur.


6 comments:

  1. Curahan hati seseorang yang dibuat galau oleh tugas... hahhaaaaa

    ReplyDelete
  2. Mutmut... pak Yusran dan wejangannya

    manis, asem, asin deh pokoknyaa

    ReplyDelete
  3. pak yusran di Akk ini kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya..

      Ini alumni FKM yg mana di'?

      Delete
    2. FKM Unhas juga :)

      Delete
    3. Oo mengajar juga pak yusran di S2 epid?

      Delete

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')