Saturday, July 14, 2012

Denting Ramadhan

Laiknya tamu kehormatan, maka kedatangan bulan Ramadhan pun sangat perlu disambut dengan persiapan yang matang. Selagi masih ada waktu kurang dari sepekan, maka mari menyiapkan ramadhan kita agar lebih berkualitas di mata Allah. 

         a.        Persiapan Ruhiyah (iman)
Mengingat bulan Ramadhan penuh berkah, ampunan, dan pahala yang berlipat-lipat, maka kita juga kudu semangat melakukan ibadah-ibadah wajib dan sunnah sepanjang bulannya. Dan karena kita kudu semangat, maka sangat penting untuk ‘mensucikan diri’ sebelum memasuki bulan yang suci ini. Sebisa mungkin jauhi lebih jauh lagi aktivitas-aktivitas yang berpotensi menimbulkan kemaksiatan, lebih mengedepankan prasangka baik kepada Allah dan hamba-hambaNya, lebih mudah memaafkan, serta mempererat lagi silaturrahim dengan orang-orang saleh.
Persiapan ruhiyah yang baik akan memberikan dampak luar biasa pada kebersihan hati. Semakin bersih hati, maka semakin siap pula diri kita bertemu dengan bulan Ramadhan-Nya.

         b.        Persiapan Fisik
Salah satu syarat wajib puasa adalah ‘mampu’ melaksanakan. Untuk menjadi mampu, maka kondisi fisik sangat diperhitungkan di sini. Tetap jaga kesehatan bagi yang sudah sehat, dan semoga lekas sembuh bagi yang sakit agar kita sama-sama bisa menghirup udara ramadhan, amin.
Insya Allah, kalau puasa kita ‘benar’, maka kita akan bertambah sehat. Sehat dapat, pahala juga dapat.

         c.         Persiapan Finansial
Sahur pakai apa? Buka puasa pakai apa? Sadaqah pakai apa?. Ayolah kita menabung. *peringatan keras untuk mahasiswa yang tidak pulang kampung.

        d.        Persiapan Ilmu
Banyak baca. Baca apapun yang berhubungan dengan fiqih puasa Ramadhan, banyak menghadiri majelis-majelis ilmu, banyak mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an. Jangan lupa juga untuk banyak belajar tentang menu-menu sahur dan buka puasa yang memenuhi syarat à sehat, lezat, nikmat.

         e.         Persiapan Khusus (Muslimah)
Karena kita (perempuan) punya tugas tambahan (menyiapan sahur dan buka puasa) di bulan Ramadhan, maka agenda-agenda yang sifatnya peningkatan ruhiyah di bulan Ramadhan harus betul-betul diatur dengan baik. Misalnya, tilawah minimal 2 lembar setiap kali selesai shalat-shalat sunnah (tarawih, tahajjud) di malam hari, shalat dhuha, dan setiap selesai shalat lima waktu. Kalau dirutinkan, maka minimal kita bisa tilawah sebanyak 16 lembar atau 1.6 juz per hari. Dan dalam waktu 20 hari, kita bisa satu kali khatam ( antispasi kilat siklus menstruasi :D). Bagi yang  bisa tilawah lebih dari target 1.6 juz per hari, itu lebih bagus lagi. Yang jelasnya, tidak ada alasan bagi kita (perempuan) untuk tidak mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Berkahnya juga berlipat lipat man, eh sist..*asyik.
Nah, terus apa saja yang bisa dilakukan pada saat menstruasi? Kalau saya pribadi sih ya, ketika menstruasi, maka saya semakin merajinkan diri untuk sadaqah (nitip uang celengan ke teman-teman yang mau ke masjid, jangan lupa nominalnya dinaikkan bos), semakin semangat empatlima membantu menyiapkan sahur dan buka puasa (mengingat pahalanya sama dengan orang-orang yang berpuasa, hihi), membaca dan memahami terjemahan Al-Qur’an (kalau bisa dikhatamkan juga), serta bertindak sebagai yang suka mencoba makanan berbuka puasa. Yang ini insya Allah akan ada pahalanya juga kalau niatnya ikhlas memberikan buka puasa terbaik bagi yang berpuasa.

Persiapannya sudah. Semoga pertemuan dengan bulan Ramadhan menjadi keniscayaan. Kita bisa mempersembahkan ibadah Ramadhan yang terbaik untuk Sang Pencipta, memperoleh ampunan-Nya dan siraman berkah-Nya sehingga kita menjadi pribadi-pribadi yang kembali fitrah di hari suci-Nya nanti dan di hari-hari selanjutnya dalam masa hidup kita.
Amin yaa rabbal ‘aalamin…

Mohon maaf atas kekhilafan. Semoga ada berkah di balik ketidaksempurnaan.

No comments:

Post a Comment

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')