Thursday, July 4, 2013

Tapak Kaki Pertama



“Kita semua akan meninggalkan jejak kaki di atas tanah. Pertanyaannya adalah, apakah jejak kaki kita bermakna atau hampa?”.

Satu jam tiga puluh menit sebelum pesawat take off, saya bergegas menuju bandar udara dini hari itu. Karena barang bawaan tidak terlalu besar, maka saya memilih dibonceng saja oleh adik. Pikir saya, sejuknya udara di subuh hari jauh lebih menawan daripada AC taksi. Lebih hemat pula, tentunya. Perjalanan kali ini, meskipun waktunya singkat, rutenya akan lebih panjang dari biasanya. Hingga tak aneh jika jauh-jauh hari kedua orang tua telah mewanti-wanti untuk meningkatkan SKD (sistem kewaspadaan dini), ditambah lagi kedua teman seperjalanan saya adalah laki-laki (cukup gagah) *terpaksabilang :D

Untuk sampai ke Bandar Udara Syamsudin Noor Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, pesawat yang saya tumpangi akan transit terlebih dahulu di Bandar Udara Gusti Syamsir Alam Kotabaru. Butuh waktu sekitar 90 menit untuk landing di sana. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Bandar Udara Syamsudin Noor Kota Banjarmasin selama 30 menit. Begitu mendarat di sana, kami bergegas menyewa mobil untuk perjalanan darat ke Kota Kapuas Kalimantas Tengah. Lebih dari 2 jam melewati jalan pintas untuk sampai di Kota Kapuas. Waktu itu, kami berangkat dari Bandar udara Syamsudin Noor sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, kemudian sampai di Kota Kapuas pukul 10.30 waktu setempat. Kapuas-Banjarmasin, walaupun tidak terlalu jauh dalam rute perjalanan darat, memiliki selisih waktu satu jam. 

Dalam perjalanan dari Banjarmasin ke Kota Kapuas, kami melewati Jembatan Barito yang menurut informasi adalah jembatan terpanjang di Indonesia setelah Jembatan Suramadu. Jembatan ini merupakan simbol penghubung antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Beberapa saat setelah melewati Jembatan Barito, kondisi jalan akan sangat berdebu. Hal in disebabkan oleh perbaikan jalan yang telah menghabiskan waktu kurang lebih 2 tahun. Kalau di Sulawesi Selatan, mungkin kondisinya mirip dengan area industri Semen Tonasa. Akan sangat kelihatan oleh orang-orang yang lewat betapa daun-daun pohon yang mengiringi jalan ditutupi oleh debu putih. Hijaunya hampir tak kelihatan lagi. Sayang sekali.
Jembatan Barito. Masih termasuk wilayah Banjarmasin.


Tujuan utama kami sebenarnya bukanlah daerah kota Kapuas. Oleh pihak Fakultas, kami diamanahkan untuk menvalidasi sebuah Proyek Penelitian di dua Desa yang masih harus ditempuh selama beberapa jam dari Kota Kapuas. Desa Batuah dan Desa Pematang. Untuk Desa Batuah, perjalanan dari Kota Kapuas menghabiskan waktu lebih dari sejam bila ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Desa ini hanya bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan beroda dua. Pasalnya, untuk memasuki desa ini, kita akan melewati jembatan kayu yang sempit dan menanjak. 
Jembatan Desa Batuah, Kapuas, Kalimantan Tengah.


Sedangkan untuk mencapai Desa Pematang, perjalanan dimulai dari Kota Kapuas menuju Pelabuhan Danau Mare. Dari pelabuhan, kami menuju ke Lupak terlebih dahulu. Waktu itu, kami naik perahu penumpang selama lebih dari dua jam. Begitu sampai di Lupak, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Pematang dengan menggunakan klotok selama satu jam. Bagi yang tidak bisa berenang, alangkah pentingnya anda untuk memakai pelampung. Penting sekali, demi keselamatan! :D
 
Para Penumpang. 
Butuh waktu satu jam berjemur di atas klotok hingga akhirnya sampai di Desa Pematang. Di desa ini, kami menginap di rumah Kepala Desa selama tiga malam hingga seluruh proses validasi selesai. Untuk kembali ke Kota Kapuas, kami menyewa langsung klotok berhubung barang bawaan bertambah (baca: dapat semangka dari penduduk desa). Tiga jam berjemur lagi di atas klotok untuk sampai di Pelabuhan Danau Mare Kota Kapuas. Lebih lama dibandingkan ketika kami baru berangkat ke desa ini, karena kami tidak naik perahu penumpang lagi. Cuma naik klotok saja.
Di atas klotok. Mesti pakai pelampung. 

Masih ada cerita selanjutnya. Silakan ambil cemilan dulu, ini baru prolog :)


 


3 comments:

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')