Ini Reuni Mantan Pengurus Rohis yaa ?

Alhamdulillah, kemarin saya dapat banyak undangan syukuran wisuda. Tapi lagi-lagi saya tidak bisa menghadiri semuanya. Ternyata empat tahun menetap di Makassar tidak membuat saya bisa menghafal detail demi detail jalanan yang ada di kota ini. Jadinya, saya hanya bisa menghadiri syukuran teman-teman di rumah makan PD yang lokasinya sangat dekat dengan kampus.

Sampai di rumah makan PD, saya dan kedua rekan akhwat duduk di salah satu meja lesehan kosong di pojok depan rumah makan. Kalo disuruh memilih, saya memang lebih suka meja lesehan daripada meja yang pakai kursi. Nikmat makannya terasa beda saja. Pun kalo lagi makan, saya lebih suka pake tangan. Alasannya sama. Lebih nikmat makan pake tangan.. :D

Hmm, sebenarnya inti ceritanya bukan ini. Tapi, tidak tahu kenapa kemarin itu saya berasa reunian. Terlebih lagi ketika saya menyadari bahwa di dekat meja saya ada beberapa ikhwan yang notabenenya adalah mantan pengurus Rohis juga. Jadinya saya merasa di seperempat ruangan itu bukan acara syukuran tapi acara reunian mantan pengurus Rohis.

Jadi ingat tahun-tahun yang lalu, saat-saat dimana kami banyak bekerja untuk da’wah di fakultas. Banyak cerita, banyak warna sampai akhirnya kepengurusan kami selesai. Cerita yang melahirkan banyak hikmah dari sebuah pengalaman hidup menjadi seorang Rijalulda’wah. Banyak suka, pun duka. Banyak tawa, pun tangis. Semua terakumulasi sebagai ketidaksengajaan angan-angan dalam ruang tafakkur di hati kita. Suka ataupun tak suka, kita tak perlu menghapusnya, cukup biarkan ia memenuhi sebagian ruang di hati. Karena mungkin saja di suatu hari nanti, ruang itu mampu menghadirkan skala besar kebahagiaan dalam hidup kita.

Teman-teman, saat ini jalan kita sudah mulai terpisah, tapi tidak dengan cerita dan warna yang telah tertoreh di atas buku perjalanan da’wah kita.

Semoga Allah senantiasa mencurahkan berkahNya dan mengiringi setiap ritme langkah kita. Sungguh jalan ini masih panjang. Kita masih butuh kekuatan untuk terus menjalaninya sampai waktu menyelesaikannya. Semoga pada akhirnya, kita kembali dipertemukan di tempat paling indah yang telah disediakan untuk para Rijalulda’wah. Insyaallah !

Terkhusus untuk saudara(i)ku penghuni “rumah cahaya”

Rohis BEM FKM UNHAS Periode 2008-2010

yang mungkin takkan pernah membaca tulisan ini