Wednesday, May 2, 2012

Ziegler Natta

Pernahkah kalian berada dalam posisi ini, setiap hari, dari kamu bangun di pagi hari, kemudian tidur lagi pada pagi yang lainnya hanya untuk memikirkan hal yang sama dan beberapa? . Seperti kamu sedang berada dalam sebuah restoran, dimana menu yang diberikan hanya sekitar 3-5 jenis makanan/ minuman saja. Kamu berpikir, dan kamu tiba pada sebuah keputusan bahwa kamu akan memesan semuanya, dengan alasan kamu menyukai semua makanan/minuman itu. Setidaknya, seperti inilah saya kini. “Mereka-mereka” itu menyita dengan baik sebelah pikiran saya. Sedang sebelahnya lagi berusaha untuk merealisasikannya.
Saya begadang semalam suntuk, saya punya alasan untuk itu. Saya boros menggunakan voucher wifi, dan saya pun punya alasan untuk itu. Saya membuat akun twitter sampai saya seperti orang tak tahu apa-apa tentang jejaring sosial, hingga pada saat saya melakukan penghematan luar biasa dalam hal beli-membeli, itupun dengan alasan yang sangat real. Saya membantu mengajar anak-anak yang polos itu, otomatis saya punya alasan juga. Setidaknya, ketika saya nyaris menyentuh titik terendah sebuah kurva, maka habituasi mengunjungi “mereka-mereka” itu bisa membantu saya menaiki lagi titik puncak kurva yang saya maksud.
Satu hal yang saya syukuri bahwa saya sekarang sedang berada di antara orang-orang yang berkekuatan luar biasa dalam hal pencapaian. Bersama mereka, hidup itu seperti bumi mimpi-mimpi. Kita bermimpi ini itu, dan kita kudu mencapainya. Mereka bercerita ini itu, dan saya manggut-manggut pertanda ruh semangat perlahan masuk dalam aliran darah saya. Bahwa mereka bisa, mengapa saya tidak?
Orang lain bisa bilang apa saja. Itu hak mereka, mulut mereka. Tapi yang saya tahu, dengan sangat baik, bahwa, saya harus terus bersemangat pada beberapa hal ini. Masalah itu tercapai atau tidak, semuanya kembali lagi pada Allah. Toh, Dia Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk saya dan hidup saya. Seperti makanan/minuman yang saya bicarakan sebelumnya, saya bisa saja memesan semuanya. Melahapnya sampai habis. Tapi siapa yang tahu dampak dari makanan/minuman itu bagi kesehatan saya? Saya bisa saja memilihnya dengan alasan itu enak dan sehat menurut saya. Tapi sekali lagi, itu pendapat saya. Pendapat manusia. Bisa khilaf.
Maka, tugas saya hanyalah berusaha. Berusaha merealisasikan yang baik-baik. Hasilnya, saya serahkan sepenuhnya pada Yang Memiliki saya. Lagipula, saya punya orang tua yang sangat mengasihi dan mendukung saya. Itu yang penting. Doa kebaikan dan restu tulus dari mereka.
:)
Tulisan ini, seperti beberapa tulisan sebelumnya adalah manifestasi begadang. Esok hari, saya masih punya rencana yang harus diperjuangkan satu-satu bersama mereka-mereka yang berkekuatan luar biasa itu.
Saya kadang berpikir, ketika saya tidak mampu begadang lagi, apakah saya masih bisa menulis?


1 comment:

  1. Orang tua, penyemangat utama, alasan untuk tetap harus 'jalan terus' :)

    entah kenapa komentar saya begini ... :)

    ReplyDelete

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')