Pernahkah kalian berada dalam posisi
ini, setiap hari, dari kamu bangun di pagi hari, kemudian tidur lagi pada pagi
yang lainnya hanya untuk memikirkan hal yang sama dan beberapa? . Seperti kamu
sedang berada dalam sebuah restoran, dimana menu yang diberikan hanya sekitar
3-5 jenis makanan/ minuman saja. Kamu berpikir, dan kamu tiba pada sebuah
keputusan bahwa kamu akan memesan semuanya, dengan alasan kamu menyukai semua
makanan/minuman itu. Setidaknya, seperti inilah saya kini. “Mereka-mereka” itu
menyita dengan baik sebelah pikiran saya. Sedang sebelahnya lagi berusaha untuk
merealisasikannya.
Saya begadang semalam suntuk, saya
punya alasan untuk itu. Saya boros menggunakan voucher wifi, dan saya pun punya
alasan untuk itu. Saya membuat akun twitter sampai saya seperti orang tak tahu
apa-apa tentang jejaring sosial, hingga pada saat saya melakukan penghematan
luar biasa dalam hal beli-membeli, itupun dengan alasan yang sangat real. Saya
membantu mengajar anak-anak yang polos itu, otomatis saya punya alasan juga. Setidaknya,
ketika saya nyaris menyentuh titik terendah sebuah kurva, maka habituasi
mengunjungi “mereka-mereka” itu bisa membantu saya menaiki lagi titik puncak
kurva yang saya maksud.
Satu hal yang saya syukuri bahwa saya
sekarang sedang berada di antara orang-orang yang berkekuatan luar biasa dalam
hal pencapaian. Bersama mereka, hidup itu seperti bumi mimpi-mimpi. Kita bermimpi
ini itu, dan kita kudu mencapainya. Mereka bercerita ini itu, dan saya
manggut-manggut pertanda ruh semangat perlahan masuk dalam aliran darah saya. Bahwa
mereka bisa, mengapa saya tidak?
Orang lain bisa bilang apa saja. Itu hak
mereka, mulut mereka. Tapi yang saya tahu, dengan sangat baik, bahwa, saya
harus terus bersemangat pada beberapa hal ini. Masalah itu tercapai atau tidak,
semuanya kembali lagi pada Allah. Toh, Dia Yang Maha Mengetahui apa yang
terbaik untuk saya dan hidup saya. Seperti makanan/minuman yang saya bicarakan
sebelumnya, saya bisa saja memesan semuanya. Melahapnya sampai habis. Tapi siapa
yang tahu dampak dari makanan/minuman itu bagi kesehatan saya? Saya bisa saja
memilihnya dengan alasan itu enak dan sehat menurut saya. Tapi sekali lagi, itu
pendapat saya. Pendapat manusia. Bisa khilaf.
Maka, tugas saya hanyalah berusaha. Berusaha
merealisasikan yang baik-baik. Hasilnya, saya serahkan sepenuhnya pada Yang
Memiliki saya. Lagipula, saya punya orang tua yang sangat mengasihi dan
mendukung saya. Itu yang penting. Doa kebaikan dan restu tulus dari mereka.
:)
Tulisan ini, seperti beberapa tulisan
sebelumnya adalah manifestasi begadang. Esok hari, saya masih punya rencana
yang harus diperjuangkan satu-satu bersama mereka-mereka yang berkekuatan luar
biasa itu.
Saya kadang berpikir, ketika saya tidak
mampu begadang lagi, apakah saya masih bisa menulis?
Orang tua, penyemangat utama, alasan untuk tetap harus 'jalan terus' :)
ReplyDeleteentah kenapa komentar saya begini ... :)