Menjadi motivator laiknya Pak Mario Teguh memang bukanlah cita-cita saya. Selain karena saya bukanlah orang yang komunikatif, saya juga tidak pernah membayangkan diri saya berdiri di depan ratusan audience sambil mengatakan “sahabatku yang baik hatinya, blablabla…”. Namun, semakin ke sini, saya semakin menyadari bahwa setiap orang haruslah bisa memotivasi. Minimal ia harus bisa memotivasi dirinya sendiri.
Bahwa sangat tidak manusiawi membiarkan seorang sahabat berlarut-larut dalam kegalauannya atau melihat seorangnya lagi terpuruk dalam kesedihan adalah sebagian kecil alasan yang memperkuat keyakinan saya bahwa “kebisaan” seseorang untuk memotivasi yang lain itu amat sangat pentingnya. Walaupun bukan seorang motivator handal, setidaknya mendengar dan memberi solusi dalam bentuk motivasi kepada siapapun yang membutuhkannya adalah salah satu bentuk kepedulian. Pun nanti ketika seseorang itu telah memiliki keluarga baru. Seorang perempuan misalnya, bahwa memotivasi suami agar senantiasa bersemangat adalah hal yang sangat penting. Pak Mario Teguh saja yang kemampuannya dalam memotivasi khalayak sudah tidak diragukan lagi, pasti tetap membutuhkan dukungan dan motivasi dari istrinya untuk tetap semangat memotivasi khalayak. Juga ketika seorang perempuan telah menjadi ibu, bahwa memotivasi anak-anaknya adalah hal yang mutlak perlu.
Tentu keseluruhannya itu adalah motivasi yang menginspirasi. Motivasi yang sifatnya langgeng. Bukan sekedar motivasi yang cepat redup dan akhirnya mati muda.
Di blog ini, saya selalu berusaha bahwa paling tidak ada tulisan saya yang bisa memberikan semangat bagi yang membacanya. Walaupun tidak melulu saya menulis tentang motivasi. Minimal semangat itu bisa saya rasakan sendiri. Sambil belajar, saya akan berusaha memulainya kembali dengan sistem penataan dan pengalokasian tulisan yang baru *halahlalalah. Yaitu dengan memberi judul dan label tersendiri pada tulisan yang berbau semangat. Biidznillah.
Akhirnya, kembali saya mengingatkan bahwa saya bukanlah seorang motivator. Saya hanya berusaha untuk selalu berbagi seabrek semangat kepada yang membaca.
Sekian.
Salam KUPER (Kindle, Unafraid, Peace, Earnest, and Responsible) !! *maksaaa ;D
Ini isinya kayak memotivasi diri untuk jd seorang ibu... Jangan2 bentar lg akan ada undangan makan2 ini hehe :)
ReplyDeleteIyya... kan ada syukuran wisuda akhir bulan ini.. ;D
Delete*horeeee
oh iya ya...ditunggu undangannya :D
ReplyDeleteiya,, mungkin tidak 100 persen
ReplyDeletetapi
peluangnya ada
yang menulis comment ini contohnya *saya
hahaha
jelas saya termotivasi
setidaknya untuk tetap menulis
dan menulis.
@Arief > sudut pandang kita ternyata berbeda,, hahaha
@Salki: Hehe (goodluck)
ReplyDelete@Huda: Doh ini tunggu undangan apa maksudnya? Dasar abstrak ckckck...
@Amin: Hahaha... tapi kalau soal kapten bajak laut Monkey D. Luffy, kayaknya kita memiliki sudut pandang yg sama :D