Wednesday, March 16, 2011

Arrgh, Brengseknya Aku !

Karena benda ini, aku jadi berpikir apa jadinya ketika dunia ini dipenuhi orang-orang brengsek yang lupa atau pura-pura lupa dengan prinsip tabayyun? Bisa dipastikan di setiap lini tempat kita akan begitu mudahnya menemukan sekelompok orang yang saling mencaci maki pada sesuatu yang mereka lihat dan mereka dengar hanya dengan sebelah mata dan sebelah telinga. Belajar jadi caci maki, bermain jadi caci maki, bekerja jadi caci maki, diskusi jadi caci maki, makan, minum, sampai beribadah pun mungkin akan terasa tak nyaman ketika tidak diawali dengan caci maki.
Menilai manusia lain bukan lagi pekerjaan yang membutuhkan penilaian yang berlandaskan pada prinsip tabayyun dan analisis mendalam. Tapi sekedar justifikasi. Mengira-ngira, membenarkan, kemudian terbitlah ke permukaan. Astaghfirullah, sungguh sangat ironis. Se-ironis ketika kita terjatuh dari tempat yang amat tinggi kemudian terbangun dan harus berhadapan dengan jurang kenyataan bahwa orang brengsek itu adalah diri kita sendiri. Oh maaf, bukan “kita” tapi “aku”. Ya, aku!. Aku yang sedang mengernyitkan dahi karena beberapa pembenaran yang sebenarnya tidaklah benar. Pembenaran yang terusahakan lewat jalan yang tak benar. Dan, Allah Yang Maha Benar sekali-kali tidaklah menginginkan pembenaran seperti itu.

Sungguh Ia Sang Pemilik Kebenaran akan lebih sudi memberikan “penghargaan” kepada seorang hamba yang mampu menempatkan dirinya pada posisi yang adil dalam menilai manusia lain. Posisi yang dapat dengan mudahnya kita raih manakala kita mampu mengamalkan prinsip tabayyun dalam tindak tanduk kita. Sekali lagi, KITA bukan AKU !.

“Wahai orang-orang yang beriman! apabila kamu pergi di Jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan)…” (QS.An-Nisa:94)

*Ada setitik cahaya pada lorong gelap yang berkelabut menggerakkan tuts reok ini.. *

No comments:

Post a Comment

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')