
Agustus 2009, aku dan kau “dipertemukan” dalam sketsaNya. Siang itu, setelah rakaat dhuhurmu kau tunaikan, kau menyapaku duluan dengan senyum polosmu. Menanyakan siapa namaku dan darimana asalku. Katamu, kau belum kenal siapa-siapa atau takut kenal siapa-siapa. Hanya aku. Dan sejak itu, tanpa sepengetahuan orang lain, kita mulai saling akrab. Kau mulai ingin tahu lebih jauh tentangku. Mengintai setiap gerak-gerikku. Pun aku.
Lalu, “titisan malaikat” Allah datang. Datang membawa anak sayap yang tak utuh. Katanya, anak sayap itu harus utuh. Mungkin di tanganku. Dan kau tahu betapa kagetnya aku, ternyata anak sayap itu adalah dirimu. Kau, aku, cuma bisa tertawa dalam hati. Ya, takdir (kembali) mempertemukan kita dalam sketsaNya yang berbeda. Takdir yang berucap lewat bibirmu bahwa kau tak ingin meninggalkan aku. Sejak saat itu, kau berjanji akan menemaniku. Kemanapun.
Sampai ketika, mereka datang. Menjanjikanmu sayap-sayap yang indah. Kau mulai terusik dengan janji-janji itu. Dan perlahan, kau luluh. Aku merasa kau mulai menjauhiku. Tak lagi ingin tahu gerak-gerikku. Padahal dulu, kau amat menyukainya.
Pernah aku merasa sangat bersalah pada dirimu, juga dengan pembawa anak sayap tak utuh itu. Entah apa yang akan kukatakan ketika suatu hari nanti ia menanyakan anak sayap yang dulu ia titipkan. Tapi hari ini setelah hampir duapuluh kali bumi berotasi, kau datang padaku (masih) dengan senyum polosmu. Menjanjikan lagi kesetiaan. Bercerita tentang anak sayap yang hampir utuh. Walaupun kutahu, bukan sepenuhnya karenaku. Kau bilang amat senang dengan sketsa ini. Sketsa yang di dalamnya hanya ada aku dan dirimu. Kau berharap di setiap perjalanan hidupmu akan ada sketsa seperti ini. Dan tahukah bahwa kau membuatku yakin bahwa sebenarnya kau masih ingin tahu tentang aku. Ternyata ia tak sepenuhnya mengambilmu dariku. Sepotong hatimu masih di sini. Di sketsa ini.
Sekarang, giliran aku yang mengatakan bahwa aku takkan pernah meninggalkanmu.
Maaf, kata-kata itu tak terucap di sketsa “pertemuan” kita yang kedua.
Ana uhibbukifillah!
Postingan kali ini saya sarankan tempel d Mading-nya ROHIS... Kayaknya anti memang berbakat jadi sastrawati
ReplyDeleteoke..
ReplyDeleteInsya Allah kalo Humas Crew mau menerima...
siapakah "dia"?:-D
ReplyDeleteSelamat pagi kawan, semoga pagi ini sukses selalu mengiringi anda, dan kemudian melimpah kepada sesama, dan semoga anda juga tidak lupa untuk mengunjungi blog sederhana kami..maklum baru belajar
ReplyDelete