Jika
pun mesti diperhadapkan pada sebuah tembok pilihan,
Saya akan
memilih dan merawat rumah ini dengan sebaik-baiknya.
Terlalu
banyak kenangan. Sayang sekali bila harus ditinggalkan.
Sebab karenanya,
saya bisa tertawa saat sedih. Sebab karenanya jua, saya bisa menangis jika
terlampau senang.
Ia adalah
mesin pengingat, adalah penampar, adalah pengobar, adalah penghibur.
Adalah tempat pulang.
Lalu,
bagaimana mungkin saya akan mengorbankannya demi membuka pintu yang lain?
No comments:
Post a Comment
Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')