Thursday, November 21, 2013

Rantingan.


Jika pun mesti diperhadapkan pada sebuah tembok pilihan,
Saya akan memilih dan merawat rumah ini dengan sebaik-baiknya.
Terlalu banyak kenangan. Sayang sekali bila harus ditinggalkan.

Sebab karenanya, saya bisa tertawa saat sedih. Sebab karenanya jua, saya bisa menangis jika terlampau senang.
Ia adalah mesin pengingat, adalah penampar, adalah pengobar, adalah penghibur.
Adalah tempat pulang.

Lalu, bagaimana mungkin saya akan mengorbankannya demi membuka pintu yang lain?

No comments:

Post a Comment

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')