Monday, February 4, 2013

Berbagi Resah dalam "Indonesia Incorporated"


Zaynur Ridwan melakukan riset selama kurang lebih dua tahun lamanya untuk menuntaskan novel ini. Kenapa novel? Jujur, saya minim pengetahuan tentang dunia kepenulisan. Namun, menurut saya, genre novel ini lebih disebabkan karena nama orang dan korporasi yang ada di dalamnya disamarkan oleh penulis.

Kisah dimulai dengan meninggalnya Eli Van Barend, seorang taipan pertambangan kelas atas, pemilik perusahaan raksasa Empire Mining yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri di tengah tekanan politik pihak asing. Ia melompat terjun bebas dari helikopter pribadinya di pedalaman hutan Kalimantan Timur dengan disaksikan oleh dokter dan asisten pribadinya. Empat orang pewaris tahta (putra “sah” Eli Van Barend) yang dipimpin oleh Jansen Dompis (asisten pribadi Eli), terjerat dalam agenda pihak asing untuk merampok sumber daya alam Indonesia.

Seorang lelaki kemudian menghalangi rencana para pewaris tahta Eli Van Barend. Adalah Romeo (sebelumnya bernama Joseph), putra “tidak sah” Eli Van Barend, yang berhasil mengembangkan perusahaan pertambangannya sendiri bernama Gold Resources. Dengan bantuan seorang Goldfinger, Romeo berhasil menyusupkan intelijen perusahaannya ke perusahaan Empire Mining serta ‘membeli’ orang-orang terbaik dari perusahaan Van Barend tersebut. Dari sanalah Romeo mendapat informasi dan mencium siasat para pemilik saham Empire Mining dengan beberapa penguasa negara. Bahkan sampai pada perjanjian dana kampanye yang berimplikasi besar pada pembuatan kebijakan pada saat mereka terpilih.

Novel ini menceritakan secara gamblang betapa besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia. Nangroe Aceh Darussalam adalah satu di antara wilayah dengan kandungan mineral terbesar di dunia, Riau merupakan satu diantara provinsi terkaya di Indonesia dan Asia Tenggara dengan timah,bauksit, batubara, pasir kuarsa dan  andesit. Bali merupakan satu di antara pulau yang paling terkenal di dunia, pintu gerbang wisatawan. Pulau kahyangan yang memelihara adat dan tradisi selama ratusan tahun dengan eksotika panorama purana-purana ranah bali. Kalimantan Timur memelihara deposit hutan hujan sebagai paru-paru dunia. Kalimantan Timur juga menyimpan minyak, gas alam, batubara, dan potensi kebun sawit. Empat Provinsi di Kalimantan diprediksikan mampu menjadi penghasil CPO terbesar di dunia. Lalu Sulawesi Tenggara, tepatnya Wakatobi, yang di dalam novel ini disebut sebagai fokus Blok Celebes, merupakan “next target” incaran para drakula asing. Papua memiliki potensi pertambangan yang tidak hanya mampu menghidupi rakyat Papua, juga pertumbuhan ekonomi seluruh rakyat Indonesia, tapi kenyataannya?. Tak hanya itu, Papua memiliki sekitar 2,5 milyar ton biji emas dan tembaga, 6,3 juta ton batu bara, ditambah marmer, pasir kuarsa, granit, nikel, dan krom. Jika dipikir, kurang kaya apa lagi negeri kita?

Dalam kisah ini, agenda konspirasi kelompok asing menyusup masuk ke Indonesia. Isu Pemanasan Global (Global Warming) adalah sebuah isu yang didesain dengan rapi dan sangat terencana sebagai salah satu pintu gerbang masuknya tatanan dunia baru yang telah digagas oleh Zionis Internasional. Sebuah rencana yang begitu apik dan indah, namun menyimpan rahasia gelap yang siap menghabisi bangsa kita ini.

Pada dasarnya, poin penting yang ingin disampaikan penulis adalah bahwa Pemanasan global –terjadi atau tidak- tetap merupakan tanggung jawab manusia untuk merawat dan menjaga ekosistem dari tangan-tangan yang ingin merusaknya. Sebab persoalan sesungguhnya bukan pada apakah pemanasan global itu benar-benar terjadi, tetapi isu ini digandeng oleh kepentingan tertentu untuk memuluskan suatu agenda tersembunyi yang digunakan para elit internasional dengan menggunakan tangan-tangan lembaga-lembaga besar baik nasional maupun internasional.

Terakhir, novel ini tidak memberikan penyelesaian. Karena pada kenyataannya memang belum selesai. Sebagiannya masih dalam proses menuju satu titik, dunia baru.
***
“Akan tetapi, bagi mereka yang percaya, Allah adalah sebaik-baik penolong dan pelindung”. Tutur Zaynur Ridwan mengakhiri novelnya.

1 comment:

  1. Saya juga telah membaca novel ini. Pengungkapan faktanya, mantap...

    ReplyDelete

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')