Saturday, February 9, 2013

Yang Baik Hatinya


Foto, menyimpan cerita yang unik sepanjang masa. Di dalamnya ada akumulasi perasaan yang tidak bisa dibuat-buat. Pun diubah-ubah.
Kalimat itu refleks terangkai dari tuts keyboard setelah saya dengan tidak sengaja melihat kembali seraut wajah yang terekam dalam resolusi dua belas megapixel sebuah kamera merah marun. Di dalam sebuah ruang tamu yang tidak begitu besar, wujud nyata seseorang yang tidak pernah saya temui sebelumnya berhasil membuat saya seperti pengintai yang ulung, beberapa tahun silam.
 
Orang itu baik hatinya? Batin saya mengiyakan. Sejak hari itu sampai kepada detik yang menyusun hari ini.

Tidak ada maksud apa-apa. Hanya saja, mendadak ingatan saya tiba-tiba tertuju pada orang itu. Ingatan yang tiba-tiba tidak bisa saya kendalikan setelah sebelumnya lama menghilang ditumpuki orang-orang baru dan kewajiban-kewajiban baru. 

Ingatan yang tidak bisa saya kendalikan. Kepada seseorang yang baik hatinya, yang mungkin saja  telah saya kecewakan dengan indeks kekecewaan yang parah.
Semoga Allah berkenan mengampuni saya. Berkenan meliputi kebaikan dan kebahagiaan yang besar dalam seluruh periode kehidupan orang baik itu.
Aamiin.

Saran saya, berhati-hatilah membuka file-file lama yang merekam wajah-wajah mereka yang pernah menyumbang hikmah dalam hidupmu. Terkadang ada rasa bersalah yang tiba-tiba muncul lagi dan membuat dosa-dosa lama kembali teraktivasi. Meski jauh sebelumnya, penerimaan maaf telah kau dapatkan dari orang baik yang mungkin telah dikecewakan.

3 comments:

  1. *membuka file foto2 lama dgn hati2*

    ReplyDelete
  2. Optional suggestion: mending file nya dihapus aja, Nia :))

    ReplyDelete
  3. WAH...pasti file KKN toh...terus foto ku yang kau maksud...hahahaha

    ReplyDelete

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')