Foto,
menyimpan cerita yang unik sepanjang masa. Di dalamnya ada akumulasi perasaan
yang tidak bisa dibuat-buat. Pun diubah-ubah.
Kalimat
itu refleks terangkai dari tuts keyboard setelah saya dengan tidak sengaja
melihat kembali seraut wajah yang terekam dalam resolusi dua belas megapixel
sebuah kamera merah marun. Di dalam sebuah ruang tamu yang tidak begitu besar,
wujud nyata seseorang yang tidak pernah saya temui sebelumnya berhasil membuat
saya seperti pengintai yang ulung, beberapa tahun silam.
Orang itu
baik hatinya? Batin saya mengiyakan. Sejak hari itu sampai kepada detik yang
menyusun hari ini.
Tidak ada
maksud apa-apa. Hanya saja, mendadak ingatan saya tiba-tiba tertuju pada orang
itu. Ingatan yang tiba-tiba tidak bisa saya kendalikan setelah sebelumnya lama
menghilang ditumpuki orang-orang baru dan kewajiban-kewajiban baru.
Ingatan
yang tidak bisa saya kendalikan. Kepada seseorang yang baik hatinya, yang mungkin
saja telah saya kecewakan dengan indeks kekecewaan
yang parah.
Semoga Allah
berkenan mengampuni saya. Berkenan meliputi kebaikan dan kebahagiaan yang besar
dalam seluruh periode kehidupan orang baik itu.
Aamiin.
Saran saya,
berhati-hatilah membuka file-file lama yang merekam wajah-wajah mereka yang
pernah menyumbang hikmah dalam hidupmu. Terkadang ada rasa bersalah yang
tiba-tiba muncul lagi dan membuat dosa-dosa lama kembali teraktivasi. Meski
jauh sebelumnya, penerimaan maaf telah kau dapatkan dari orang baik yang mungkin
telah dikecewakan.
*membuka file foto2 lama dgn hati2*
ReplyDeleteOptional suggestion: mending file nya dihapus aja, Nia :))
ReplyDeleteWAH...pasti file KKN toh...terus foto ku yang kau maksud...hahahaha
ReplyDelete