Thursday, October 24, 2013

Partitur Aficionado

Dia, laki-laki setengah baya memegang cerutu
Menertawai kotak kayu depan dipan kamarnya
Pandangannya gempita ke segala arah dalam sorak sorai malam yang gerah
Tepuk tangan keriputnya membius sunyi
Untuk siapa?
Untuk mereka para perkasa yang melewati terjal hutanhutan gersang !

Tuan Aficionado,
Demikian namanya
Seorang tua di atas kursi goyangnya. Mengkhatamkan korankoran pagi sambil minum kopi
Senyumnya tipis di antara kebul asap cerutunya
Untuk siapa?
Untuk mereka modelmodel koran pagi yang mengironi !

Tuan Aficionado,
Dengan tubuh ringkihnya
Merangkak di bawah matahari yang hampir terbenam sebelum waktunya
Menenteng rapor hitam penuh bercak darah
Menuju riuh suarasuara. Banyak namun tak jelas
Untuk siapa?
Untuk mereka, pemilik suarasuara sumbang !

Tuan Aficionado,
Menyulam partitur ringkih di atas meja tuanya
Hendak ia persembahkan kepada negeri tercintanya
Saat tiba di kembara pagi dan malammalam yang ambigu.

Tuan Aficionado,
Takjub dalam tawa, tertawan dalam senyum,
Lalu mati di bawah tiang harapan di ujung usianya
Bersama partitur yang tak pernah dimainkan.

No comments:

Post a Comment

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')