Sewaktu-waktu, mampirlah ke sini.
Tempat sederhana yang kadang-kadang buka pada jam setengah dua belas malam. Jika
waktu sedang mendekati jam sibuk, tempat ini seperti frustasi. Dindingnya
mengelupas, lalu pelan-pelan bak ingin menelan orang. Maka ia tidak ingin
didatangi sebelum jam enam pagi hari. Hanya ingin didiami dan dibiarkan berdebu
saja tanpa basa basi ala nona-noni.
Jika demikian, ia seperti ingin lari
saja ke dalam lorong sunyi. Menyendiri. Tanpa sesiapa, tanpa apa-apa. Hanya dia
dan udara tanpa kadaluarsa.
Udara, menurutnya adalah bukti sayang Maha
Pencipta yang paling setia. Maka dari itu, ia akan berusaha sekuat tenaga
menjaga kejernihan setianya, sejuk rangkulannya, dan lestari wujudnya. Pada jam-jam
sibuk ini, ia akan bercerita banyak pada udara. Tentang halaman dengan
rumput-rumput hijaunya, tentang umur, tentang cinta, tentang dunia dengan
kemampuannya memendam, juga tentang anak-anak yang masih juga lucu.
Sewaktu-waktu, mampirlah ke sini.
Tempat sederhana yang kadang-kadang buka pada jam setengah dua belas malam. Jika
waktu sedang mendekati jam lowong, kusarankan menginaplah. Walau tak begitu
candu, namun ia akan menjadi kawan candaan yang baik. Tak banyak yang tahu
kalau ia amat menikmati ekspresi tertawa yang lepas. Ia juga menyukai pertemanan
yang langgeng.
Walau desainnya sedikit konservatif, tempatnya
cukup bisa menjadi patron syair-syair kekinian. Kuberitahu saja, bahwa jika menyenangi
sesuatu, ia akan bisa sangat mencintai sesuatu itu. Jika dalam bentuk kegiatan,
maka ia akan gemar mengerjakannya meski sebenarnya tak begitu penting. Jika pun
orang, sepertinya cintanya akan langgeng.
Aih, hampir lupa. Jika sedang bahagia,
ia bisa loncat-loncat tak jelas. Konon dulu sekali, ia punya obsesi agar bisa
melayang. Ia juga tempat menonton film horror dan humor yang baik dan menyukai
aktivitas menebak-nebak isi hati.
Jika belum menemukan tempatnya, maka
tidak ada pilihan lain selain menemukannya. Jika tersesat, maka ingatlah bahwa akan
selalu ada jalan untuk pulang.
Tempat ini, mungkin bukan candu. Tapi ia
mahir menghibur hati yang sedang sendu.
#uhuk #batuknyabeneran
No comments:
Post a Comment
Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')