Mengurus
kode etik penelitian itu memberi banyak analogi tentang hidup.
Kamu diajarkan banyak hal. Bahwa hidup itu tak jauh-jauh dari berusaha, merevisi,
menanti, bersabar, dan tawakkal.
Kamu, tidak
semua yang kamu lakukan dan usahakan itu benar adanya. Sewaktu-waktu kamu perlu
merevisi beberapa hal. Mungkin revisi ini akan menyita sedikit waktumu, meminta
sedikit tenagamu. Tak penting seberapa kali revisi itu kamu lakukan. Yang
penting adalah, kamu mampu menemukan dan memahami kebenaran setelah revisi itu.
Kamu, akan menjadi lebih baik.
Kamu,
dengan segala pradugamu yang menari di kepala, mesti memahami. Bahwa, tidak
semua hal cukup dengan hanya diduga saja. Beberapa hal, tidak akan kamu pahami
dengan baik sebelum kamu melakukan, merasakan. Petik hikmah yang masih berembun.
Kamu, akan menjadi lebih baik
Terkadang,
keinginanmu yang bisa terselesaikan dengan cepat agar dapat berpindah mengurus
hal yang lain bisa saja bukanlah yang terbaik menurutNya. Di sini kamu
diajarkan kesabaran. Kamu mesti memahami, bahwa sabar sejatinya tidak berbatas.
Kamu, akan menjadi lebih baik.
Orang-orang
di sekitarmu berhamburan memberi hikmah. Ada kamu yang menanti, dia yang
sudah bergerak, kemudian ada mereka yang menunda-nunda
kesempatan waktu luang. Yang berhamburan
itu semata-mata mengajarimu bahwa tidak semua orang mampu menghargai nikmat
waktu. Mungkin hanya sedikit. Maka jadilah yang sedikit itu. Kamu, akan menjadi
lebih baik.
Semuanya akan
mengingatkanmu kembali bahwa yang terjadi dan yang akan terjadi berada di bawah
pengawasanNya. Tidak ada setetes embun yang jatuh begitu saja. Sama halnya
dengan tidak ada usaha, sabar, dan tawakkal yang berlalu begitu saja. Ia sedang
merancang sesuatu yang terbaik untukmu. Dan kamu, tinggal meyakininya saja
dengan seluruh jiwamu. Kamu, akan
menjadi lebih baik.
Selamat
pagi, untukmu. Semoga kebaikan senantiasa meliputi hari-harimu.
No comments:
Post a Comment
Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')