Friday, July 5, 2013

Pelampung dan Perkara Hati



Kali pertama mengenakan pelampung, hal ini membuat saya berpikir, kenapa juga saya mesti memakai benda ini? Bukankah jauh-jauh hari sebelum berangkat saya sudah sepakat bahwa mengenakan pelampung sama halnya dengan saya tidak yakin dengan sugesti keselamatan saya?

Tapi ternyata saya salah. Mengenakan pelampung bukanlah bukti bahwa saya tidak yakin dengan sugesti keselamatan itu. Mengenakan pelampung adalah bukti pengakuan bahwa saya tidaklah bisa berenang. Mengenakan pelampung adalah bukti kewaspadaan dini saya terhadap apa-apa yang bisa terjadi di tengah perjalanan. 

Boleh saja arus air di awal keberangkatan kita tenang-tenang saja. Tapi tidak ada yang menjamin di tengah atau di akhir perjalanan. Maka mengenakan pelampung, adalah salah satu bentuk ikhtiar perlindungan diri saya oleh saya.

Sama halnya dengan perkara hati. Kalau arusnya besar, sedang kita ngotot tidak mengenakan 'pelampung', ditambah lagi karena kita tidak bisa 'berenang',
maka 'tenggelamlah' kita.

2 comments:

  1. Assalamualaikum..jd muncl pertanyaan buat diri sy,sudhkah sy memakai pelampung?hehehe, pa kabr?

    ReplyDelete
  2. wa'alaikumussalam warahmatullah

    Alhamdulillah baik, kak Ani :)
    Lama tak bersua..

    ReplyDelete

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')