Sunday, January 6, 2013

Krisan



Di bumi tempat kita berpijak, ada saja yang membuat seorang perempuan merasa senang walaupun sebenarnya kesenangan itu nampak ketika ia telah bersusah payah memendam kesedihan. Bagi orang yang wataknya memang suka memendam, maka kesenangan dan lekuk senyum di garis wajahnya adalah hal yang terkadang mesti mendapat selebrasi. Dari perempuan lain, yang lebih mengerti dirinya. Semacam ucapan selamat bahwa ia telah melalui skala panjang perjalanan rasa dengan keberhasilan akhir mencapai cumlaude. Dengan itu, ia akan merasakan eksistensi dirinya.

Seorang perempuan. Memang bisa cenderung lebih aneh. Terkadang ia seperti bongkah kejujuran yang overdosis. Di lain waktu, ia adalah dentuman kepura-puraan yang menjebak. Sehingga sangat potensial apabila seorang perempuan disebut sebagai akumulasi perasan-perasaan yang tersusun apik di sebuah lemari kaca yang berdebu. Terkadang kita bisa menebak apa isinya. Terkadang juga tidak, ketika debu-debu yang menempel terlalu tebal dan menghalangi pandangan.

Mengenai intuisi, tak usah lagi diragukan. Seorang perempuan adalah pakarnya. Dalam hatinya, ia selalu memelihara keping kebenaran yang lazim disebut firasat. Kudengar lagi, bahwa firasat itu adalah intuisi purba yang sewaktu-waktu bisa menjadi indera ke enam yang paling peka dan tidak dapat dimanipulasi. Sekali lagi, aneh bin ajaib kan? Ketika seorang perempuan memiliki kepekaan yang tidak dapat dimanipulasi, tapi di lain waktu ia justru bisa memanipulasi perasaannya di hadapan orang lain. Hebat!

Maka sangat wajar ketika realita menyuguhkan kita tontonan yang sangat primitif namun langgeng sampai detik ini. Bahwa ketika ditanya siapa yang paling mengerti dirinya, maka seorang perempuan akan  menunjuk satu perempuan lain dimana ia makan dan minum atas fungsi plasenta perempuan itu. Dan seorang lagi dari belantara lain yang telah atau belum ia temui, padahal mereka telah lama saling mendoa.

Karena terkadang, mereka –yang berasal dari tulang rusuk yang bengkok—tak butuh apa-apa. Cukup dimengerti dan sesekali   dimaklumi atas segala keanehan yang melekat pada dirinya.

Alkisah mereka yang paling mengerti, adalah yang selalu didoakan kebaikan dan kehadirannya.

2 comments:

Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka :')