Di bumi
tempat kita berpijak, ada saja yang membuat seorang perempuan merasa senang
walaupun sebenarnya kesenangan itu nampak ketika ia telah bersusah payah
memendam kesedihan. Bagi orang yang wataknya memang suka memendam, maka kesenangan
dan lekuk senyum di garis wajahnya adalah hal yang terkadang mesti mendapat
selebrasi. Dari perempuan lain, yang lebih mengerti dirinya. Semacam ucapan
selamat bahwa ia telah melalui skala panjang perjalanan rasa dengan
keberhasilan akhir mencapai cumlaude. Dengan itu, ia akan merasakan eksistensi
dirinya.
Seorang
perempuan. Memang bisa cenderung lebih aneh. Terkadang ia seperti bongkah kejujuran
yang overdosis. Di lain waktu, ia adalah dentuman kepura-puraan yang menjebak. Sehingga
sangat potensial apabila seorang perempuan disebut sebagai akumulasi perasan-perasaan
yang tersusun apik di sebuah lemari kaca yang berdebu. Terkadang kita bisa
menebak apa isinya. Terkadang juga tidak, ketika debu-debu yang menempel
terlalu tebal dan menghalangi pandangan.
Mengenai
intuisi, tak usah lagi diragukan. Seorang perempuan adalah pakarnya. Dalam hatinya,
ia selalu memelihara keping kebenaran yang lazim disebut firasat. Kudengar lagi,
bahwa firasat itu adalah intuisi purba yang sewaktu-waktu bisa menjadi indera
ke enam yang paling peka dan tidak dapat dimanipulasi. Sekali lagi, aneh bin
ajaib kan? Ketika seorang perempuan memiliki kepekaan yang tidak dapat
dimanipulasi, tapi di lain waktu ia justru bisa memanipulasi perasaannya di
hadapan orang lain. Hebat!
Maka sangat
wajar ketika realita menyuguhkan kita tontonan yang sangat primitif namun langgeng
sampai detik ini. Bahwa ketika ditanya siapa yang paling mengerti dirinya, maka
seorang perempuan akan menunjuk satu
perempuan lain dimana ia makan dan minum atas fungsi plasenta perempuan itu. Dan
seorang lagi dari belantara lain yang telah atau belum ia temui, padahal mereka
telah lama saling mendoa.
Karena terkadang,
mereka –yang berasal dari tulang rusuk yang bengkok—tak butuh apa-apa. Cukup dimengerti
dan sesekali dimaklumi atas segala keanehan yang melekat
pada dirinya.
Alkisah mereka
yang paling mengerti, adalah yang selalu didoakan kebaikan dan kehadirannya.
ah perempuan,
ReplyDeleteberapa huruf ukhti ? :D Peaceeeeeee!
ReplyDelete